Perumahan Komersil dengan Harga Subsidi. Griya Pratama Residence sedang ready stok perumahan minimalis, berkualitas dan lokasi yang strategis serta nyaman untuk keluarga idaman anda.
TEAM WORK GRIYA PRATAMA RESIDENCE
Labels:
GPR GRIYA PRATAMA RESIDENCE

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Perumahan Komersil Harga Subsidi Cikarang
Proses Pembangunan GPR
Unit Ready Stok Griya Pratama Residence Hunian Nyaman &Aman.... Rumah K omersil dengan harga subsidi!! Mutu dan spek berkualitas Lo...
-
Cara Menabung untuk Beli Rumah Subsidi | Pemula Cara Menabung untuk Beli Rumah Subsidi - Bagi seorang yang sudah cukup finansial. Namun, bi...
-
GRIYA PRATAMA RESIDENCE Griya Pratama Residence Jl. Cigutul Limalang Sindangmulya Cikarang Bekasi Rumah yang baik adalah rumah yang memilik...
-
Griya Pratama Residence Antara teras dan taman Tampak Gerbang GPR Yang Megah
Saya bukanlah seorang ahli ilmu alam, juga bukan bisnismen, semata-mata hanya orang biasa yang sering menyaksikan atau sesekali merasakan dampak kurang mengenakkan dari konsep hunian bergaya perumahan ini.
BalasHapusMenurut saya, seorang yang ingin mendirikan bangunan haruslah cermat memilih tempat yang pas. Tempat menentukan segalanya. Bagunan hendaknya dibangunan di area yang semestinya. Jangan di tempat milik air, karena ini akan menimbulkan banjir. Jangan di tempat milik tumbuhan, karena ini akan mengakibatkan longsor.
Rumah yang baik adalah rumah yang memiliki resapan air. Jika membangunan rumah, entah itu besar atau kecil, biasakan untuk menyisakan tanah atau halaman yang tidak disemen sempurna. Hal ini berfungsi sebagai penyerapan air. Jika seluruh tanah tertutup semen, akan menyebabkan banjir dan air tanah menjai kering. Kalau takut jeblok alias becek, kita bisa gunakan batu-batu kali atau kerikil-kerikil kecil sebagai penutupnya. Perhatikan pelataran GreenHost tempat workshop (13/12/14) kemarin berlangsung, itu salah satu contoh resapan air yang dibuat cantik, fungsi jelas penataan enak dipandang dan tidak becek.
Pelataran rumah saya juga tidak seluruhnya tertutup semen. Banyak yang masih dibiarkan berupa tanah yang ditanami berbagai macam tanaman.
Membangun tempat penampungan limbah atau septic tank harus jauh-jauh dari sumber mata air/ sumur. Berikan jarak untuk keduanya, sebab limbah dari septic tank bisa mengalir ke dalam sumur. Jika hal ini terjadi, sangat berbaya untuk orang yang mengkonsumsi air tersebut. Air itu sudah tercemar dan menurut ahli kesehatan sudah tidak layak konsumsi. Di rumah, saya juga mempunya sumur. Jarak sumur dengan septic tank ada sekitar enam meter.
Bagi saya, bagunan sehat adalah bangunan yang cukup penerangan, cukup suplai oksigen, cukup nyaman untuk bergerak. Saya mendapatkan itu semua di rumah saya. Rumah dengan konsep limas. Tersedia banyak jendela dan pintu. Hal ini memungkinkan tidak perlu menyalakan lampu di siang hari juga tidak perlu memakai pendingin ruangan, bahkan kipas angin pun tidak diperlukan. Kebutuhan akan listrik bisa ditekan banyak.
Rumah saya—yang usianya lebih tua dari saya—memang sudah sejuk sejak awal. Di sekelilingnya dikerumini dengan tumbuh-tumbuhan; bunga, pohon mangga, sayuran hijau, juga pohon besar semacam jati dan akasia. Hal ini membuat saya betah karena udaranya yang sejuk dan komposisi warna yang menenangkan dan memberi semangat.
Rumah saya sengaja tidak banyak sekat, hal ini membuat sirkulasi udara tidak pengap dan cahaya matahari pagi benar-benar bisa menerobos masuk.
Saya pernah baca artikel jika rumah ingin terasa sejuk maka bisa menggunakan atap dari bahan tanah. Kebetulan atap rumah saya dari genting tanah dan tidak memakai langit-langit. Tidak adanya langit-langit ini membuat atap rumah terasa tinggi sehingga tidak terasa sumpek. Ada beberapa genting yang sengaja menggunakan genting kaca, hal ini sengaja agar dalam rumah terlihat makin terang. Jangan heran jika belum petang, rumah saya masih belum menyalakan lampu.
Masih banyak lagi sikap yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar bangunan kita termasuk dalam kategori bangunan ramah lingkungan.
Hendaknya kembali pada filosofi bangunan itu sendiri. Missal rumah. Membangun rumah fungsinya untuk kenyamanan penghuninya. Berarti kita harus melakukan sesuatu agar rumah itu benar-benar nyaman.
Boleh kita membangun rumah, namun selalu ingatlah kembali ke kelestarian alam. Bukan demi siapa-siapa, karena yang kita lakukan sebenarnya akan berdampak pada diri kita sendiri.
Setiap diri pasti berkeinginan untuk mempunyai rumah. Keinginan itu diwujudkan dengan beragam cara: menabung, KPR, warisan, atau hadiah. Rumah yang paling membanggakan tentu rumah yang diperoleh dengan cucuran keringat sendiri. Diawali kemampuan kita membeli tanah. Lalu, kita pun berencana untuk membangun rumah idaman itu. Kita siapkan gambar, estimasi biaya pembangunan, dan seni interior serta eksteriornya.
BalasHapusRumah yang kita bangun akan menjadi lebih baik jika digambar atau dikonsep. Setidaknya, gambar akan mengilustrasikan bentuk dan suasananya. Ketika gambar sudah dianggap baik, kita lanjutkan dengan menabung bahan bangunan. Bolehlah kita menitip tabungan ke toko bangunan.
Kita pun mulai membangun rumah. Kita bangun pondasi yang kokoh. Terlebih, jika rumah itu berbentuk vertical atau bertingkat. Semua titik harus menggunakan cakar ayam. Dari pondasi itu, kita akan memperoleh gambaran awal bahwa rumahku akan mempunyai sekian kamar. Dapur dan kamar mandi terletak di pojok. Dan seterusnya….!
Ketika rezeki datang, kita pun melanjutkan pembangunan dengan menyusun bata untuk dindingnya. Dengan susunan yang rapih, bangunan itu akan terlihat indah dan kokoh. Akhirnya, semua dinding terselesaikan. Program rumah itu dilanjutkan dengan memberikan genteng yang bagus. Kita harus memilih genteng yang antipecah, ringan, dan tidak bocor. Jika dikehendaki, genteng itu berwarna mencolok agar menjadi identitas rumah kita. Rumah kita bagus sekali, bukan?
Sudahkah rumah kita layak huni? Belum. Disebut rumah jika ada isinya. Kita tentu tidak bersedia menempati rumah kosong. Rumah yang baik adalah rumah yang “kotor” karena banyak perabotnya. Kita pun berbelanja peralatan rumah. Kita susun sofa, buffet, meja makan, dan beragam asesoris rumah. Nah, ini baru rumah idaman.
Sebenarnya, hidup itu juga seperti rumah. Kita hidup tidak boleh sekadar hidup. Kita harus mempunyai gambar yang jelas tentang hidup kita. Ketika gambaran hidup yang baik diperoleh, kita isi hidup itu dengan membangun prinsip dan keyakinan yang matang. Kita tidak boleh setengah hati untuk melakukan segalanya. Jika bersikap setengah hati, hasilnya pun pasti juga hanya setengah.
Keyakinan yang kuat tentang masa depan akan menjadi pegangan hidup. Kita melangkah untuk meraih cita didasarkan pada pondasi keyakinan itu. Bukankah Tuhan menentukan hasil kita seperti isi batin kita? Isi hati (niat) atau batin kita harus berkualitas.
Niat saja belum cukup. Kita bangun niat itu dengan kinerja yang baik. Kita harus berniat segalanya untuk mencari “sekadar” kehebatan Tuhan. Bekerjalah semata untuk beribadah. Hendaknya dijauhkan dari niat bahwa bekerja itu mencari uang. Uang itu bukan tujuan, melainkan akibat sebuah perbuatan.
Ketika kinerja sudah dinilai baik, kita hiasi diri kita dengan pesona. Tunjukkanlah kelebihan positif kita sekadar untuk memotivasi. Hendaknya dijauhkan dari perasaan sombong. Ketika kita sudah mampu menunjukkan pesona diri, orang akan menilai diri kita: pribadi berkharisma nan bersahaja.
Seperti pesan bijak nenek moyang, meraih itu lebih mudah daripada mempertahankan. Ketika nama baik sudah diperoleh, kita berkewajiban untuk menjaga raihan itu. Untuk menjaga kharisma itu, kita perlu menanamkan kebaikan tanpa mempertimbangkan perbedaan. Kita ringankan kaki untuk membangun semangat berbagi. Jika itu sudah dilakukan, tampaklah kini rumah kita yang sebenarnya: kokoh, indah, berpenghuni, dan terjaga. Itulah konsep
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Filosofi Sebuah Rumah", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/johanmenulisbuku/54fff965a33311c56d50f917/filosofi-sebuah-rumah
Kreator: Johan Wahyudi
Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com
Apa itu KPR?
BalasHapusKredit Pemilikan Rumah atau KPR adalah salah satu cara untuk mencicil rumah dalam jangka waktu dan bunga tertentu. Sekarang, kredit pemilikan rumah berikut dapat Anda ajukan di lembaga-lembaga keuangan seperti bank hingga lembaga keuangan non bank.
Melalui KPR, masyarakat bisa membeli rumah tanpa uang tunai sejumlah harga bangunan tersebut. Mengapa bisa begitu? Sebab, yang perlu disiapkan hanyalah dana untuk down payment atau DP rumah saja. Selanjutnya, sisa biaya yang sudah termasuk bunga akan diangsur setiap bulan selama jangka waktu yang telah ditetapkan.
Agar lebih jelas, OCBC NISP telah menyiapkan skema singkat pengajuan Kredit Pemilikan Rumah sebagai gambaran seperti apa sebenarnya KPR itu.
Penjual terpercaya menjual sebuah rumah seharga A dengan luas tanah X.
Pembeli tertarik dengan bangunan rumah tersebut dan melakukan perundingan mengenai besar DP dan dokumen resmi kepemilikan rumah seperti sertifikat rumah.
Pembeli membayar DP kepada penjual rumah.
Penjual menyerahkan sertifikat rumah kepada pembeli.
Pembeli mengajukan KPR ke bank dan menjadikan sertifikat rumah sebagai jaminannya.
Bank melakukan pengecekan riwayat keuangan pembeli sebagai debitur.
Bank menyetujui pengajuan KPR.
Pembeli mengisi data-data pengajuan KPR berupa jangka waktu pembayaran, DP, harga rumah, luas tanah, dan pemilihan tipe bunga.
Bank dan pembeli menyepakati hasil pengajuan KPR.
Bank memberikan dana pinjaman kepada pembeli untuk melunasi biaya rumah.
Pembeli membayar lunas biaya rumah kepada penjual rumah.
Pembeli setiap bulan mulai mencicil dana pinjaman yang diberikan oleh bank sampai jangka waktu yang telah ditetapkan.
Nah, itulah sekiranya langkah-langkah pembelian rumah menggunakan Kredit Pemilikan Rumah. Jadi, tertarikkah Anda membeli hunian impian sekarang?
Jenis-Jenis KPR
Terdapat beberapa jenis KPR yang perlu dipertimbangkan sebelum akhirnya Anda mengajukan kredit pemilikan rumah berikut ke bank pilihan. Apa saja itu? Ini dia daftarnya.
KPR Non Subsidi (Konvensional)
KPR Non Subsidi adalah salah satu jenis kredit rumah yang ditawarkan oleh bank umum tanpa campur tangan pemerintah. Seluruh biaya merupakan hasil dari kebijakan bank. Di mana suku bunga KPR Non Subsidi biasanya mengacu pada BI Rate
Selain itu, denda keterlambatan cicilan yang dikenakan pada kredit pemilikan rumah tipe ini juga terbilang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan KPR Subsidi. Perihal tenor, KPR Non Subsidi umumnya memberikan waktu selama 25 tahun. Cukup lama bukan?
KPR Bersubsidi
KPR Bersubsidi adalah kreditan rumah yang merupakan bentuk bantuan dari pemerintah. Bantuan tersebut berupa pengurangan uang muka hingga suku bunga.
Kredit pemilikan rumah bersubsidi diberikan kepada pekerja berpenghasilan rendah dan belum memiliki hunian sendiri. Kredit rumah bersubsidi berikut hanya bisa digunakan maksimal untuk rumah tipe 36 dengan harga maksimal 120 juta rupiah.
Suku bunganya yakni sekitar 7,25% flat dan sudah mencakup asuransi jiwa, kebakaran, maupun asuransi kredit.
BalasHapusKPR Syariah
KPR Syariah adalah jenis kredit pemilikan rumah dengan prinsip-prinsip ajaran agama Islam sehingga tidak menganut sistem bunga melainkan bagi hasil atau nisbah.
KPR Pembelian
KPR Pembelian adalah jenis kredit rumah dengan jaminan berupa tak hanya rumah yang hendak dibeli, tetapi juga bisa menggunakan properti lain seperti ruko maupun apartemen.
KPR Refinancing
KPR refinancing sedikit berbeda dengan jenis kreditan rumah lainnya. Sebab, KPR refinancing adalah sebuah produk pinjaman di mana rumah yang dibeli dijadikan jaminan untuk pinjaman pribadi.
KPR Take Over
KPR Take Over adalah penawaran memindahkan kredit pemilikan rumah yang telah berjalan dari bank A ke bank B.
KPR Angsuran Berjenjang
KPR Angsuran Berjenjang adalah fasilitas pinjaman dana untuk membeli rumah namun debitur boleh menunda pembayaran sebagian angsuran pokok sampai tahun ketiga masa pinjaman.
KPR Duo
Sesuai namanya, KPR Duo adalah jenis kredit pemilikan rumah yang menawarkan 2 fasilitas sekaligus yakni cicilan rumah dan angsuran pembelian mobil atau furnitur lain dalam waktu bersamaan.
Syarat KPR
Adapun syarat KPR yang harus dipenuhi oleh nasabah saat hendak mengajukan kredit pemilikan rumah, yaitu:
Nasabah merupakan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.
Banyak dari kita yang mungkin sudah sering mendengar istilah KPR atau Kredit Pemilikan Rumah. KPR adalah salah satu cara untuk mencicil pembelian rumah dalam jangka waktu tertentu. Dengan cara menyicil, tentunya bisa meringankan pembayaran untuk mewujudkan impian memiliki rumah.
BalasHapusNamun demikian, selayaknya cicilan pada umumnya, KPR juga memiliki beban bunga yang harus dibayarkan. Biasanya besarannya bervariasi, tergantung ketentuan yang disepakati antara pembeli dengan lembaga-lembaga keuangan seperti bank.
Memang penghitungan bunga KPR biasanya telah dilakukan oleh penyedia dana. Namun tidak ada salahnya untuk mengetahui penghitungannya agar tidak rugi.
Lalu, bagaimana cara menghitung bunga KPR? Berikut penjelasannya.
Tahapan yang terdapat dalam project management adalah:
BalasHapus1. Permulaan (initiating)
Proses yang pertama dilakukan adalah inisiasi proyek. Di dalam proses ini, banyak variabel yang harus ditentukan.
Beberapa di antaranya adalah:
• tujuan proyek
• ruang lingkup proyek
• memilih manajer proyek
• risiko yang berpotensi muncul
• budget yang dibutuhkan
• perkiraan timeline besar
Poin paling penting dalam perencanaan adalah menentukan tujuan proyek dan hal apa saja yang ingin dicapai, serta ruang lingkup proyek.
Pasalnya, inti dari project management adalah memastikan bahwa semua proses yang dilakukan akhirnya dapat sesuai dengan tujuan awal.
2. Perencanaan (planning)
Setelah menjabarkan berbagai macam variabel yang penting dalam proyek, proses selanjutnya adalah perencanaan.