Kenapa Harus Rumah Subsidi ?

Kenapa Harus Rumah Subsidi? Untuk Pemula

Kenapa harus rumah subsidi ? - Sebagai seorang yang siap/sudah berumah tangga dan mencari tempat tinggal untuk kehidupan yang nyaman. Namun, bingung milih antara subsidi dan non subsidi. Tenang, mimin sajikan data menarik tentang rumah subsidi. Mari simak kenapa harus Rumah Subsidi: 

  1. Fasilitas
    Bagi seorang minimalisme, tentu dengan rumah subsidi adalah tipe ideal karena dengan ruangan yang cukup. Kamar mandi, kamar tidur, serta ruang tamu dan parkir mobil. Mengingat tidak perlu berlebih dalam menggunakan space ruangan. 

  2. Harga
    Tentu, "ada harga ada barang". Namun, bagi anda yang ingin menabung dan berencana investasi rumah. Rumah subsidi cocok karena harga yang lebih murah dibanding dengan non subisidi.  Karena suku bunga rumah subsidi di bantu pemerintah dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

  3. Kualitas
    Karena harga yang lebih terjangkau dari non subsidi, bukan berarti kualitas dari rumah subsidi remeh ya, guys. Mengenai kualitas, biasanya yang disorot adalah jalan menuju rumah adalah aspal dan cor. Mimin kasih bocoran salah satu perumahan subsidi yang kualitas oke banget Griya Pratama Residence, untuk galeri lengkapnya bisa di lihat di blognya. Cek disini

    Perumahan Griya Pratama Residence

  4. Lokasi
    Jika sudah menemukan kualitas cocok dan harga yang ideal untuk rumah subsidi. Tentu pertimbangan lokasi adalah hal penting. Mengingat rumah adalah tempat untuk jangka panjang, bukan satu atau dua tahun.

  5. Ukuran
    Ingat, semakin banyak anggota keluarga, berarti juga semakin banyak space yang dibutuhkan. Karena rumah subsidi memiliki tipe yang berbeda, yakni 23, 30, 33, 36, dan 72. Tentu, tiap tipe punya harga yang berbeda ya. Jadi, "kenali sebelum tinggali" .

Semoga bermanfaat. #carirumah #rumahsubsidi

3 komentar:

  1. https://griyapratamaresidence.blogspot.com/2022/05/Kenapa%20Harus%20Rumah%20Subsidi.html?lr=1

    BalasHapus
  2. Adalah tempat kembali setelah seharian letih beraktivitas. Adalah tempat istirahat yang nyaman. Sebuah tempat nyaman untuk berkumpul bersama keluarga. Adalah tempat mencipta, menyimpan dan mengingat kenangan. Adalah tempat ternyaman untuk melepas lelah. Adalah tempat transit sejenak. Sebuah pelindung dari terik surya dan hujan. Adalah investasi yang harus dimiliki setiap orang.



    Kurang lebih itulah kumpulan definisi rumah bagi sebagian orang. Saya menyebutnya filosofi rumah.

    Setiap orang bercita-cita punya tempat tinggal sendiri. Entah itu rumah sewaan, kontrak, kost dan terpenting rumah milik sendiri. Lalu, bertahun-tahun kemudian bisnis perumahan mulai menjamur. Tidak hanya di kota-kota besar, bisnis yang menjanjikan ini juga mulai merambah di desa-desa kecil. Laju pertumbuhan perumahan berjalan cukup spektakuler dan drastis.

    Tujuh tahun yang lalu, beberapa kilo dari tempat tinggal saya masih berupa tanah produktif. Ladang-ladang yang biasa ditanami padi, kacang, jagung dan lain sebagainya. Namun hari ini atau tepatnya sejak empat tahun lalu, tanah produktif tersebut telah disulap menjadi hunian kompleks perumahan dengan beberapa bangunan sebagai tanaman pokoknya.

    Entah karena uangnya yang besar, sudah tidak sanggup bercocok tanam lagi atau dapat tekanan dari pihak tertentu (hal ini bisa terjadi), petani-petani itu melepaskan ladang produktifnya untuk kemudian dijadikan perumahan oleh pemilik baru.

    Sayangnya, kita terkadang kurang memikirkan hari esok. Hari ini biarkan hari ini, esok kita pikirkan nanti. Padahal hari esok sejatinya tidak lepas dari hari ini. Dengan beralihnya tanah produktif menjadi hunian maka beda pula efek yang dihasilkan.

    Tidak masalah jika seseorang ingin membangun sebuah bangunan, baik itu rumah mau pun gedung raksasa. Hanya baiknya perlu diperhatikan tentang prosedurnya. Hendaklah tetap berprinsip kepada kebaikan alam.

    Kita kadang lupa, mendirikan bangunan di tempat yang tidak semestinya. Misal di hutan dengan cara membabat hutan tersebut, di rawa-rawa tempat biasa air berkumpul, atau mungkin di lahan pertanian subur. Kita lupa bahwa ada hukum sebab akibat. Melupakan alam berarti telah menciptakan permusuhan dengan alam itu sendiri.

    BalasHapus

Perumahan Komersil Harga Subsidi Cikarang

Proses Pembangunan GPR

Unit Ready Stok Griya Pratama Residence  Hunian Nyaman &Aman....    Rumah K omersil dengan harga subsidi!!  Mutu dan spek berkualitas Lo...